Menko Puan: Hanya 10 Persen Pemuda Lanjut ke Perguruan Tinggi


Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani menyatakan, kemiskinan menjadi kendala bagi pendidikan Indonesia. Pemberian beasiswa pun diharapkan dapat membantu perkembangan dunia pendidikan.

“Alasan ekonomi, kemiskinan, budaya hingga sarana prasarana yang belum merata. Padahal pendidikan menjadi elemen penting bagi bangsa yang maju dan berkompetisi bagi negara lain. Sementara dari generasi muda hanya 10 persen melanjutkan di tingkat perguruan tinggi,” ujar Puan saat penandatanganan MoU Laziz PLN dengan PTN/PTS, pemberian beasiswa dan pemberian bantuan kepada 3 pondok pesantren di Pendopo Kepatihan Yogyakarta, Senin 20 Juni 2016.

Puan mengatakan, beasiswa diberikan tidak hanya untuk mahasiswa yang pintar, tetapi juga agar mereka dapat menyelesaikan studinya tepat waktu. Sehingga, proses pendidikan dapat terus berlanjut. Beasiswa pendidikan ini diharapkan mampu meningkatkan kemajuan generasi muda emas Indonesia pada tahun 2045.

“Bukan IP dan IPK yang tinggi tapi kesempatan bagi mahasiswanya menyelesaikan pendidikannya. bagaimana anak-anak tepat waktu menyelesaikan pendidikan,” kata dia.

Puan menjelaskan, pemberian beasiswa oleh Laziz PLN kepada 200 mahasiswa dan 3 pondok di DIY diharapkan jumlahnya semakin meningkat tiap tahunnya. Hal ini demi kemajuan generasi muda melalui pendidikan. Sehingga generasi emas yaitu generasi muda yang unggul berkarakter dan mengusai teknologi dapat tercapai.

“Jumlah Rp 120 miliar bukan kecil dan juga besar jika dibagi di seluruh Indonesia ini tentu tidak cukup. Tapi kami ingin agar anak-anak tepat selesaikan sekolahnya. Pemerintah juga ada beasiswa kepada mahasiswa miskin berprestasi sebanyak 60 ribu melalui beasiswa kebebasan pendidikan dan bantuan hidup Rp 500 ribu,” ucap Puan.

Sementara itu, Direktur Human Capital Management (HCM) PLN Muhammad Ali mengatakan, Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah (Laziz) PLN menyalurkan beasiswa bantuan beasiswa cahaya pintar sebesar Rp 40 miliar untuk 2.000 mahasiswa dari berbagai program studi di 40 Perguruan Tinggi Negeri dan swasta di Indonesia.

Di Yogyakarta, ada 200 mahasiswa dari empat PTN dan PTS yang diberi bantuan hingga Rp 4 miliar. Selain itu PLN juga memberikan untuk program pesantren bersih untuk tiga pesantren senilai Rp 150 juta dan bantuan program pemberdayaan masyarakat Gunungkidul dan Sleman senilai 175 juta.

“200 mahasiswa ini di UGM, UII, UIN Sunan Kalijaga dan UMY. Tujuannya untuk meningkatkan harapan bagi mahasiswa kurang mampu agar mengenyam pendidikanlebih tinggi,” tutur Ali.


Leave a Reply